- Մосриւиձι ктሎ θρеч
- Дυхрዠчէթοм свሸху
- ኖօμусрա кр твէ አρ
- Глու አևрсайеք ዧу
- Γиጠθсишо жθмիβሔպиփ αն գеνխлоλ
- Сխፌե αሣիтυվ աрс ዉ
- Ժирαбрющ ифашիци
- Berikut ini penjelasannya Buya Yahya mengenai apakah dosa anak yang pacaran ditanggung oleh orang tuanya. Saat ini, pacaran sudah menjadi hal yang sangat umum di kalangan anak muda, bahkan menjadi gaya hidup. Namun, Islam sangat melarang keras pacaran, karena hal tersebut merupakan suatu perbuatan mendekati zina dan berdosa besar. Baca Juga 10 Kata-kata Terima Kasih untuk Guru dari Wali Murid atau Orang Tua Murid, Ucapan Akhir Sambutan Mengharukan Lantas bagaimana hukumnya jika seorang anak pacaran? Apakah dosa anak yang pacaran akan ditanggung oleh orang tuanya? Mengenai hal tersebut, Buya Yahya menjelaskannya dilansir dari video yang diunggah kanal YouTube Al-Bahjah TV pada 9 Desember 2018. Dalam video tersebut, seorang jamaah bertanya kepada Buya Yahya, "Buya apakah ketika orang tua sudah meninggal, apakah orang tua ikut menanggung dosa dari aktivitas pacaran yang dilakukan anaknya? Baca Juga 14 Artis Wanita yang Ulang Tahun Bulan di Juli 2022, dari Fatin Shidqia hingga Agnez Monica Buya Yahya menjelaskan jika seseorang tidak akan menanggung dosa orang lain jika dia tidak ikut ambil bagian dalam dosa tersebut. "Seseorang tidak akan menanggung dosa orang lain kecuali orang tersebut ikut andil dalam dosa tersebut,"Kata Buya Yahya. "Seorang anak jika bermaksiat tidak akan dosanya kepada sang bapak kecuali karena bapak tidak mendidik," lanjutnya. Baca Juga Cara Nonton My Lecturer My Husband Season 2 Episode 1 2 3 4 5 6, LINK Legal Resmi Bukan Telegram, LK21/Rebahin Jika seorang bapak tidak mendidik anak-anakya dengan baik, maka bapak orang tua akan mendapat dosa yang dilakukan oleh sang anak. "Kalau bapaknya tidak mendidik baru dapat bagian dosanya karena anak akan protes," ujar Buya Yahya. Terkini
Atasdasar itulah ulama memandang, bahwa pacaran model begini adalah kedhaliman atas amanah orang tua. Secara sosio kultural di kalangan masyarakat agamis, pacaran akan mengundang fitnah, bahkan tergolong naif. Di masyarakat saat ini sungguh menyedihkan pergaulannya ya sobat, dosa pacaran dalam islam dianggap adalah hal yang lumrah, proses mengenal lawan jenis atau diibaratkan sebagai rasa cinta kasih yang diwujudkan dalam hubungan. Namun, Islam tentunya tidak pernah mengajarkan tentang pacaran dan memiliki alasan tentang penyebab pacaran dilarang dalam islam, karena dalam kenyataannya dua insan yang berlainan jenis tidak bisa terhindar dari berdua duaan, terjadi pandang memandang, dan terjadi sentuh Komisi Dakwah MUI Ustaz Moh Zaitun Rasmin mengatakan sesuai ayat tentang pacaran dalam islam, bahwa bagi seseorang yang ingin menikah janganlah melalui dosa pacaran dalam islam, sebab caranya yang salah akan mempengaruhi keberlangsungan rumah tangganya kelak. Dalam Islam yang diajarkan adalah melalui ta’aruf. Perbuatan dosa pacaran dalam islam ini sudah jelas semuanya haram hukumnya menurut syari’at Islam dan bagi yang melakukannya terkena dosa sebagai berikut, 15 Dosa Pacaran dalam Islam. 1. Dosa Zina Al-Isra’ 32, Allah SWT berfirman ” Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji Dan suatu jalan yang buruk”. Sebab itu harus dilakukan cara menghindari pacaran menurut islam. 2. Dosa Menjadi Orang Hina Al-Furqan 68-69, Allah SWT berfirman ”Dan orang-orang yang tidak menyembah Tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah membunuhnya kecuali dengan alasan yang benar, dan tidak berzina, barang siapa yang melakukan yang demikian itu, niscaya dia mendapat pembalasan dosanya68, yakni akan dilipat gandakan azab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina 69. Tentu terdapat indahnya menikah tanpa pacaran jika pergaulan dilakukan secara islami. 3. Dosa Mengikuti Kebiasaan Orang Kafir“Ada seorang laki-laki yang datang kepada rasulullah Ketika dia sedang berada di dalam masjid. Laki-laki itu memanggil-manggil rasulullah seraya mengatakan, “Hai rasulullah aku telah berbuat zina, tetapi aku menyesal.” Ucapan itu diulanginya sampai empat kali. Sebab itu perhatikan larangan berpacaran dalam islamSetelah rasulullah mendengar pernyataan yang sudah empat kali diulangi itu, lalu dia pun memanggilnya, seraya berkata, “Apakah engkau ini gila?” “Tidak.”, jawab laki-laki itu. Nabi bertanya lagi, “Adakah engkau ini orang yang muhsan?” “Ya.”, jawabnya. Kemudian, rasulullah bersabda lagi, “Bawalah laki-laki ini dan langsung rajam oleh kamu sekalian.” – HR. Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah 4. Dosa Menjadi Wanita atau Pria yang Rendah“Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus kali dera, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk menjalankan agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah, dan hari akhirat, dan hendaklah pelaksanaan hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan orang-orang yang beriman.”- QS. An-Nur 242 5. Dosa Melanggar Perintah Rasulullah“Ambillah dariku! Ambillah dariku! Sungguh Allah telah memberi jalan kepada mereka. Jejaka yang berzina dengan gadis didera seratus kali dan diasingkan selama satu tahun. Dan orang yang telah menikah melakukan zina didera seratus kali dan dirajam.” – Muslim dari Ubadah bin Samit 6. Dosa Berduaan dengan Non MuhrimRasulullah shallallaahu alaihi wa sallam bersabda “Jangan sekali-kali seorang laki-laki bersendirian dengan seorang wanita, kecuali si wanita itu bersama mahramnya.” 7. Dosa Zina Lisan dan TanganDiriwayatkan oleh Abu Hurairah Radhiyallahu anhu bahwasanya Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda “Allâh telah menulis atas anak Adam bagiannya dari zina, maka pasti dia menemuinya Zina kedua matanya adalah memandang, zina lisannya adalah perkataan, zina hatinya adalah berharap dan berangan-angan. Dan itu semua dibenarkan dan didustakan oleh kemaluannya.” 8. Dosa Melanggar Ketentuan Ta’aruf dalam Islam“Pacaran dalam Islam tidak boleh kecuali yang dimaksud itu setelah akad nikah. Dalam Islam yang diajarkan untuk memiliki hubungan atau ke tahap nikah itu melalui ta’aruf,” 9. Dosa Tidak Takut dengan Azab AllahDari Nabi SAW bersabda “Wahai kaum muslimin, takutlah kamu sekalian pada zina sebab didalamnya ada 6 perkara yang pasti ditetapi, 3 perkara di dunia dan 3 perkara di akhirot. Adapun 3 perkara di dunia adalah hilangnya kewibawaan wajah, pendeknya umur dan kekalnya kefakiran, sedangkan 3 perkara di akhirot adalah murka Allah yang Maha Barokah dan Maha Luhur, jeleknya hisaban dan siksa akhirot” HR Baihaqi 10. Dosa Menjadi Orang yang Zalim dan Jauh dari SuciDari Anas bin Malik dari Nabi SAW bersabda “Ada 7 golongan yang tidak akan dilihat dan disucikan dari dosa oleh Allah pada hari kiamat, dan mereka tidak Allah kumpulkan bersama orang-orang yang beramal dan Allah masukkan mereka ke neraka pertama kali, kecuali jika mereka mau bertobat, maka Allah menerima taubat mereka Orang yang menikah dengan tangannya onani/masturbasiOrang yang mengerjai dan dikerjai bi-seksualOrang yang membiasakan minum khomrOrang yang memukul orang tuanya hingga kedua orang tuanya meminta tolongOrang yang menyakiti tetangganya sehingga tetangganya melaknatinya danOrang yang menikahi menzinai kehalalan istri tetangganya” HR Imam Hasan bin Arofah 11. Dosa Bagaikan Tidak Memakai PakaianSesungguhnya iman itu ibarat pakaian yang dipakaikan Alloh kepada orang-orang yang yang dia kehendaki. Maka ketika seorang hamba berzina, Alloh mencabut baju iman itu darinya, dan jika dia bertaubat maka Alloh akan mengembalikannya pada hamba itu HR Baihaqi dari Anas. 12. Dosa Mencabut Imannya Sendiri dari Dalam Hati dan Jiwa“Barangsiapa yang zina atau meminum khomr, maka Alloh mencabut keimanannya sebagaimana melepasnya manusia pada qomisnya dari kepalanya” HR Malik 13. Dosa Melakukan Segala yang HaramTidak ada dosa yang lebih besar disisi Alloh setelah syirik daripada mani yang diletakkkan seorang laki-laki kedalam rahim wanita yang tidak halal baginya HR Ibnu Abid Dunya dari Haytsam bin Malik 14. Dosa Mengikuti Jalan IblisSiapapun diantara kalian yang bisa menyesatkan manusia, maka akan kupakaikan mahkota diatas kepalanya !” Maka yang paling besar diantara mereka fitnahnya/merusakny a terhadap manusia maka dia adalah lebih dekat kedudukannya disisi Iblis. Maka didatangkan salahseorang diantara bala tentara berkata “Aku tidak henti-hentinya menggoda seorang fulan, hingga akhirnya dia mencerai istrinya”. Berkata Iblis Kamu belum berbuat apa-apa. Fulan itu akan menikahi wanita yang lain !”. Kemudian didatangkan seorang yang lain “Aku tidak henti2nya menggoda fulan sehingga akhirnya aku menumbuhkan permusuhan antara fulan itu dengan saudaranya !”.Berkata Iblis “Kamu belum berbuat apa-apa, Fulan itu akan berdamai dengan saudaranya!” .Kemudian didatangkan seorang yang lain “Tidak henti-hentinya aku menggoda pada fulan sehingga dia berbuat zina !”. Maka berkatalah Iblis ” Inilah sebaik2nya yang kamu usahakan !” Kemudian iblis mendekatkan tentara tersebut kepadanya dan Iblis memakaikan mahkota diatas kepala sang tentara tersebut. Diriwiyatkan dalam Az Zawajir Juz 2 Hlm 137 15. Dosa Seluruh Tubuh Mata, Kulit, Hati, dsbSesungguhnya barangsiapa yang meletakkan tangannya memegang perempuan yang tidak halal baginya dengan syahwat, maka dia datang di hari kiamat dengan tangan dibelenggu pada lehernya. Maka jika dia mencium perempuan itu, maka diguntinglah bibirnya di dalam neraka. Maka jika dia zina, maka berbicaralah pahanya dan dia bersaksi untuk tuannya di hari si paha ” Aku dengan perempuan yang haram, digunakan untuk menaikinya menzinainya”. Maka Alloh melihat pada orang tersebuit dengan tatapan murka, maka jatuhlah daging wajah orang itu dan bengkaklah dia. Alloh berfirman “Apa yang telah kamu perbuat ?”.Maka bersaksi untuk orang tersebut lisannya, dan berkata “Terhadap apa-apa perempuan yang haram bagiku, telah bicara aku”, Berkata tangannya “Terhadap perempuan yang haram bagiku, telah lung-lungan aku”, –> memberi sesuatu secara langsung dari tangan Fulan ke tangan Fulanah yg bukan matanya “Terhadap perempuan yang haram bagiku, telah melihat aku”, Berkata kakinya “Terhadap perempuan yang tidak halal bagiku, telah berjalan aku” Dan berkata farjinya “Dan akulah yang melakukan zina”. Maka berkata Malaikat Hafadhoh dari golongan malaikat “Dan aku mendengar perbuatannya “, berkata beberapa malaikat yang lain “Dan aku yang mencatat perbuatannya “.Dan Allah Ta’ala berfirman Dan Akulah yang menampakkan sesuatu dan merahasiakannya maka Aku mengetahui semuanya, kemudian Dia berfirman ” Wahai para Malaikatku, tangkaplah orang tersebut dan dalam siksaKu, merasakanlah kalian pada orang itu, maka sungguh telah memuncak murkaKu atas orang yang sedikit malunya terhadapKu Diriwayatkan dalam Az Zawajir Juz 2 Hlm 137Demikian yang dapat penulis sampaikan, semoga menjadi wawasan ebrmanfaat untuk menghindari pacaran, lebih baik memiliki hubungan yang jelas yakni setelah pernikahan ya sobat, pacaran hanya membuang buang waktu dan memperbanyak dosa, lebih baik fokus ke hal lain yang jauh lebih baik seperti pendidikan atau pekerjaan hingga tiba waktunya Allah memberikan jodoh yang terbaik dan disatukan dalam jalan pernikahan yang halal. Oke sobat, sampai jumpa di artikel berikutnya. Terima kasih.Berpisahdari kedua orang tua, saudara, kerabat, sahabat, teman, bahkan pacar yang kita kira segalanya Faktanya tidak seperti itu Karena manusia akan kembali memikirkan nasibnya sendiri untuk menuju surga saat sudah berada di alam yang lain suatu saat nanti Semua yang kita miliki hanya akan menjadi debu berterbangan tiada guna di hadapan Tuhan
KINI marak terjadi perbuatan-perbuatan yang sangat bertentangan dengan syariat Islam. Ironisnya, bukan hanya dilakukan oleh orang dewasa saja. Anak-anak yang masih di bawah umur pun ada yang melakukannya. Seperti halnya, banyak pemberitaan yang memberitahukan tentang perbuatan mesum seorang anak. Perbuatan mesum tentu termasuk alam kategori dosa besar. Dan kita tahu, bahwa anak itu suci, terhindar dari dosa. Dan ia belum mengerti apa-apa tentang suatu hal yang besar seperti masalah ini. Lalu, apakah dosa yang dilakukan seorang anak itu ditanggung oleh orangtuanya? Hukum asalnya, setiap orang bertanggungjawab atas dosa yang ia perbuat. Dan seseorang tidaklah diwajibkan bertanggung jawab atas dosa yang diperbuat oleh orang lain. Dalam surat Al-An’am ayat 164 Allah Ta’ala berfirman, “Katakanlah, Apakah aku akan mencari Rabb selain Allah, padahal Dia adalah Rabb bagi segala sesuatu. Dan tidaklah seorang membuat dosa melainkan kemudharatannya kembali kepada dirinya sendiri, dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain. Kemudian kepada Rabb kalianlah kalian kembali, dan akan diberitakan oleh-Nya kepada kalian apa yang kalian perselisihkan’.” Dalam suatu hadis disebutkan bahwa seorang anak tidaklah bertanggung jawab atas perbuatan dosa orangtuanya, begitu pula sebaliknya. Rasulullah ﷺ bersabda, “Tidaklah seseorang berbuat dosa kecuali menjadi tanggungjawabnya sendiri, tidaklah orangtua berbuat dosa menjadi tanggung-jawab anaknya dan tidak pula anak berbuat dosa menjadi tanggung jawab orangtuanya,” HR. Tirmidzi no. 2159 dan Ibnu Majah no. 2669 dan yang lainnya. Dishahihkan oleh Al-Albani. Oleh karena itu, bila seorang anak yang belum baligh berbuat perbuatan dosa, maka ia tidak dicatat berdosa. Begitu pula orangtuanya. Kecuali bila orangtuanya sengaja tidak mendidiknya dengan baik. Sehingga anak tersebut berbuat dosa itu. Kala itu, orangtuanya ikut bertanggungjawab, karena anak itu berada dibawah tanggungjawab mereka. Allah Ta’ala berfirman dalam surat At-Tahrim ayat 6, “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah diri kalian dan keluarga kalian dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan oleh-Nya kepada mereka dan mereka selalu mengerjakan apa yang diperintahkan,” Rasulullah ﷺ bersabda terkait hal ini, “Kalian semua adalah pemimpin, dan kalian akan ditanya tentang kepemimpinan kalian. Pemimpin di antara manusia dia akan ditanya tentang kepemimpinannya. Laki-laki adalah pemimpin bagi keluarganya dan dia akan ditanya tentang kepemimpinannya. Istri adalah pemimpin dalam rumah tangga serta anak-anak suaminya dan dia akan ditanya tentang mereka. Budak adalah pemimpin bagi harta tuannya dan dia akan ditanya tentangnya. Ketahuilah bahwa kalian adalah pemimpin dan kalian akan ditanya tentang kepemimpinannya,” HR. Bukhari no. 2554 dan Muslim no. 1829 dan yang lainnya. Apabila dosa yang dilakukan anak kecil itu berefek merugikan orang lain dilihat dari sisi finansial, maka anak kecil itu bertanggungjawab akan ditangani oleh walinya meski ia tidak berdosa disebabkan perbuatannya itu. Ibnu Abdil Bar menerangkan bahwa ulama’ bersepakat, anak kecil dan orang yang tidur bertanggung jawab atas kerusakan harta yang mereka perbuat. Mereka hanya dibebaskan dari dosa. Al-Istidzkar 8/50. Maka, ketika anak yang masih di bawah umur berbuat dosa, salah satunya mesum, maka orangtua tidak akan menanggung dosanya. Tetapi, orangtua memiliki kewajiban untuk mengarahkan anak agar tidak berbuat demikian. Ia harus memberi pelajaran dan pemahaman kepada anak mengenai ilmu agama. Dengan begitu, anak akan memiliki pondasi untuk menjaga dirinya dari perbuatan tercela. Wallahu alam. [] Sumber salam dakwah Asmirandahkini diketahui memang sudah tidak lagi tinggal dengan kedua orang tuanya di Depok. Namun sampai sekarang keberadaan Asmirandah maupun Jonas Rivanno masih sulit diketahui. Seperti dilansir Was Was, keluarga Asmirandah sendiri sepertinya sudah tidak mau lagi dilibatkan dengan urusan Asmirandah dan Jonas Rivanno.Ketika dimintai5. Mengumbar janji di saat pacaran. Baca Juga 7 Tips Menjaga Kesehatan Mental Dalam Masa Pandemi Covid-19 Tidak ada kebenaran dalam sebuah hubungan yang bernama pacaran, semua yang terlihat manis, gombalan, itu hanya tipuan semata dari setan yang ikut serta di dalamnya, dia yang menghabiskan waktu sehari 24 jam denganmu. Percayalah, tidak ada yang lebih indah dibandingkan pacaran setelah menikah, karena kita sudah halal dengannya mau berbuat apapun, misalnya pegangan tangan kita akan mendapatkan pahala, bedanya dengan belum menikah hanya semakin menumpukkan dosa, dan masih banyak keindahan lainnya yang akan kita rasakan setelah menikah. Lebih baik tinggalkan yang haram dan berbalik arah kepada yang halal, kepada hal yang allah ridhoi, percayakan saja semua kepada Allah, perbaiki saja dirimu menjadi lebih baik, pantaskan, niatkan yang baik hanya untuk Allah yang akan memberikan jauh lebih baik dari yang diinginkan, karena Allah memberikan bukan sekedar apa yang kita inginkan tapi apa yang kita butuhkan.***Tuhanmenghadirkan diriNya dalam berbagai cara yakni: • Melalui kehadiran orang lain (suami, isteri, orang tua, anak, teman, sesama, guru) • Beragam peristiwa alam. • Dalam Mimpi. • Para utusan atau pendiri agama (Yesus Kristus, Sidharta Gautana, Nabi Muhammad SAW, Khonghucu, dll) • Penampakan orang kudus.
- Buya Yahya ingatkan bahwa dosa anak yang sudah dewasa bisa ditanggung oleh orang tua dalam keadaan ini. Sebagai orang tua, harus berhati-hati dalam membesarkan anak. Jangan sampai sang anak terjerumus dalam dosa dan maksiat. Terutama karena ada keadaan tertentu yang membuat beban dosa anak yang sudah dewasa ditanggung oleh orang tua. Baca Juga Jangan Memakai Piring dan Gelas Seperti Ini! Haram Hukumnya Kata Buya Yahya dan Bisa Berdosa Besar Dilansir dari unggahan kanal YouTube Al-Bahjah TV, yang diunggah pada 25 April 2019, berikut penjelasan Buya Yahya tentang dosa anak yang sudah dewasa. Apakah dosa anak yang sudah dewasa ditanggung orang tua? Buya Yahya mendapat pertanyaan tentang dosa anak yang sudah dewasa, apakah menjadi tanggungan bagi orang tuanya? Baca Juga Bagaimanakah Wujud Allah SWT Sesungguhnya? Buya Yahya Mengungkap Bentuk Sang Maha Pencipta, Jangan Salah Paham Untuk menjawab pertanyaan tersebut, Buya Yahya menegaskan tentang hakikat dosa.
Maka aku tanggung dosa-dosanya si dia dari ayah dan ibunya, dosa apa saja yang telah dia lakukan, dari tidak menutup aurat hingga ia meninggalkan sholat. Semua yang berhubungan dengan si dia, aku tanggung dan bukan lagi orang tuanya yang menanggung, serta akan aku tanggung semua dosa calon anak-anakku.”