ArticlePDF Available AbstractMesin steam heater adalah mesin yang berfungsi untuk proses pengeringan kernel di kernel drier dengan bantuan uap steam yang akan diubah menjadi udara panas bertemperatur 80-100ºC. Salah satu persoalan yang sering terjadi pada proses pengeringan ini adalah tidak tercapainya kualitas kadar air moisture kernel yang sesuai nilai standar parameter yakni 6-7%. Proses pengeringan tersebut dipengaruhi oleh tekanan kerja steam dan temperatur steam di mesin steam heater. Maka dari itu, diperlukan penentuan pengaturan tekanan kerja steam di mesin steam heater yang tepat melalui bukaan valve inlet steam dari Back Pressure Vessel BPV. Pengaturan bukaan valve inlet steam memperoleh nilai tekanan 2,4-2,8 Bar. Dari hasil pengkajian, menyatakan bahwa pengaturan bukaan valve yang tepat untuk menghasilkan moisture kernel yang sesuai standar yakni berada di tekanan kerja steam 2,7-2,8 Bar dengan nilai efisiensi kerja mesin steam heater masing-masing sebesar 75,42% dan 77,67% serta nilai moisture kernel yang diatas standar berkurang dari 38,50% menjadi 34,80%. Dengan adanya penentuan bukaan valve inlet steam yang tepat, dapat dijadikan acuan untuk memperoleh nilai moisture kernel yang lebih rendah lagi atau sesuai dengan nilai standar parameter yang telah ditetapkan. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for freeContent may be subject to copyright. e-ISSN 2686-3545 p-ISSN 2656-6664 Research Paper Vol 2, No 2, Tahun 2020 Kajian Pengaruh Tekanan Kerja Steam pada Mesin Steam Heater terhadap Kadar Air Kernel di Pabrik Kelapa Sawit Lia Laila1, Saddam Alamsyah1 1Teknologi Pengolahan Sawit, Institut Teknologi Sains Bandung Jl. Ganesha Boulevard, Lot-A1 CBD Kota Deltamas, Cikarang Pusat, Bekasi Email Abstrak Pabrik Kelapa Sawit Bumi Palma merupakan sebuah pabrik yang memproduksi Crude Palm Oil CPO dan Palm Kernel PK. Kernel yang dihasilkan industri sawit mengalami peningkatan permintaan dari berbagai sektor industri sebagai bahan baku pembuatan produk sabun, oleokimia, minyak nabati, dan lain-lain. Salah satu parameter keberhasilan kernel sesuai SOP Standar Operasional Prosedur PT SMART Tbk yaitu memiliki nilai kadar air moisture sebesar 6-7%. Moisture kernel produksi dipengaruhi mesin steam heater. Mesin steam heater berfungsi untuk proses pengeringan kernel dengan bantuan uap steam yang diubah menjadi udara panas bertemperatur 80-100ºC. Salah satu persoalan yang sering terjadi pada proses pengeringan ini adalah tidak tercapainya kualitas kadar air moisture kernel yang sesuai nilai standar parameter. Jika nilainya kurang dari 6% akan mengakibatkan kerugian untuk perusahaan karena kernel yang terlalu kering mengurangi tonase timbangan, sedangkan jika nilainya lebih dari 7% maka kernel lebih mudah berjamur selama penyimpanan sebelum kernel diolah menjadi minyak kernel. Penyimpanan kernel dengan kadar air tinggi sebelum didisktribusikan memengaruhi produksi minyak kernel di tahap pengeringan kernel dryer pada pengolahan minyak kernel. Proses pengeringan kernel dipengaruhi oleh jumlah steam yang masuk, tekanan kerja steam dan temperatur steam di mesin steam heater. Oleh karena itu, diperlukan penentuan pengaturan tekanan kerja steam di mesin steam heater yang tepat melalui bukaan valve inlet steam dari Back Pressure Vessel BPV. Metode yang dilakukan yaitu 1 mengumpulkan data terkait 2 menghitung efisiensi mesin steam heater 3 melakukan pengaturan penyaluran input steam ke mesin steam heater 4 membandingkan moisture kernel produksi sebelum dan sesudah dilakukan pengaturan penyaluran input steam ke mesin steam heater. Dari hasil pengkajian menyatakan bahwa pengaturan bukaan valve yang tepat untuk menghasilkan moisture kernel yang sesuai standar yakni berada di tekanan kerja steam 2,8-3,0 bar. Kadar air kernel yang sesuai standar meningkat dari 50% menjadi 56,5%. Kata kunci Kernel, mesin steam heater, moisture kernel, tekanan kerja steam, efisiensi mesin e-ISSN 2686-3545 p-ISSN 2656-6664 Research Paper Vol 2, No 2, Tahun 2020 1 Latar Belakang Indonesia adalah salah satu negara pengekspor Crude Palm Oil CPO terbesar di dunia. CPO diolah dari Tandan Buah Segar TBS kelapa sawit di Pabrik Kelapa Sawit PKS yang tersebar di Indonesia. Selain menghasilkan CPO, PKS juga menghasilkan kernel atau inti sawit. Kernel selanjutnya diolah menjadi Palm Kernel Oil PKO atau minyak kernel. PKO berguna sebagai bagian dari penghasil produk industri sawit hilir berupa oleofood dan oleochemical. Kualitas kernel yang baik mejadi tolok ukur untuk menghasilkan kualitas PKO yang baik atau sesuai standar. Kernel yang dihasilkan dari proses pengolahan memiliki beberapa nilai parameter keberhasilan yaitu kadar air 6-7%, kotoran 5-6%, dan kernel pecah ≤ 15% SOP PT SMART, 2013. Salah satu permasalahan yang dihadapi PKS adalah masih adanya parameter kualitas kernel yang tidak sesuai nilai standarnya, yaitu kadar air moisture kernel. Jika nilainya kurang dari 6% dapat mengakibatkan kerugian untuk perusahaan karena kernel yang terlalu kering mengurangi tonase timbangan, sedangkan jika nilainya lebih dari 7% maka kernel lebih mudah berjamur selama penyimpanan sebelum kernel diolah menjadi minyak kernel. Proses pengeringan kernel dipengaruhi oleh jumlah steam yang masuk, tekanan kerja steam dan temperatur steam di mesin steam heater. Mesin steam heater adalah mesin yang berprinsip kerja penukar panas dan memiliki kumparan pemanas heating coils yang akan mengkonversi steam menjadi udara panas untuk diteruskan melalui fan heater ke kernel drier dalam proses pengeringan kernel. Mesin steam heater memiliki pengaruh terhadap keberhasilan kernel produksi yang dihasilkan agar kadar air sesuai parameter standar. Untuk mencapai parameter tersebut dibutuhkan laju panas pengeringan yang tepat sesuai dengan standar pembagian uap yang dihasilkan dari boiler ke Back Pressure Vessel BPV dan selanjutnya diteruskan ke mesin steam heater di stasiun nut dan kernel. Mesin steam heater menerima input uap sesuai pembagian uap yang sudah ditentukan berdasarkan efisiensi kerja pabrikasi mesin, namun berjalan seiringnya waktu mesin steam heater ini mengalami penurunan efisiensi kerja dan laju heat transfer dari uap tidak maksimal lagi dengan dihambat adanya faktor-faktor yang memengaruhi laju heat transfer. Oleh karena itu, perlu adanya kajian pengaturan penyesuaian input uap dari BPV ke mesin steam heater berdasarkan perhitungan efisiensi kerja mesin. Pengaturan input uap ini akan berpengaruh pada tekanan kerja steam pada mesin steam heater. Tekanan kerja steam yang tepat diharapkan dapat menghasilkan kernel produksi yang memenuhi SOP, khususnya standard parameter keberhasilan pada kadar air kernel. Rumusan Masalah Beberapa rumusan masalah pada penelitian ini adalah 1. Berapa efisiensi mesin steam heater yang ada di PKS? 2. Bagaimana hubungan antara tekanan kerja steam mesin steam heater terhadap kadar air kernel? 3. Apa saja faktor yang dapat mempengaruhi laju perpindahan panas pada mesin steam heater? Batasan Masalah Data pada penelitian ini diambil dari stasiun nut dan kernel pada mesin steam heater PKS Bumi Palma PT SMART Tbk. 2 Tinjauan Pustaka Penelitian sebelumnya menganalisis kinerja heat exchanger shell and tube pada sistem COG booster di Integrated Steel Mill Krakatau Sudrajat, 2017 dan melakukan perancangan heater sebagai elemen pemanas untuk mengubah kualitas uap refrigeran pada alat uji pengukuran koefisien perpindahan kalor evaporasi dengan refrigeran R-134a Luthfi, Santosa, & Thoharudin, 2017. Perpindahan Panas Perpindahan panas adalah ilmu atau teori yang menjelaskan tentang keberjalanan suatu energi dalam energi panas yang dikarenakan adanya perbedaan temperattur Moran, Shapiro, Munson, & DeWitt, 2003. Secara umum, terdapat 3 tiga jenis perpindahan panas yaitu konduksi, konveksi, dan radiasi. e-ISSN 2686-3545 p-ISSN 2656-6664 Research Paper Vol 2, No 2, Tahun 2020 Penukar Panas Heat Exchanger Penukar panas heat exchanger adalah suatu alat yang dimana terjadi aliran perpindahan panas diantara dua fluida atau lebih pada temperatur yang berbeda Sudrajat, 2017, dimana kedua fluida tersebut mengalir didalam sistem. Fluida yang bertemperatur lebih tinggi akan mengalirkan panas ke fluida yang bertemperatur lebih rendah. Heat exchanger dibagi menjadi 3 tiga jenis berdasarkan fungsional dan arah aliran fluidanya yaitu parallel flow, counter flow, dan shell and tube. Shell and Tube Shell and tube merupakan jenis heat exchanger yang umum untuk pembangkit listrik dan aplikasi industri besar. Shell and tube memiliki konsep kerja yaitu terdapat satu body mesin tertutup shell dengan banyak tabung didalamnya, serta aliran fluidanya menjadi satu melewati shell tersebut, terdapat pula siku/sekat baffles yang biasanya dipasang untuk meningkat koefisien konveksi sisi shell dengan menginduksi turbulensi dan kecepatan cross-flow. Perhitungan Efisiensi Kerja Mesin Steam Heater Beberapa perhitungan yang dilakukan dalam kajian penelitian ini mengenai efisiensi kerja mesin steam heater tipe shell and tube diantaranya sebagai berikut a. Perhitungan kebutuhan panas fluida steam dan udara mesin steam heater Q = m x c x ΔT= mf x ρf x cp,f x ΔT 1 dimana Q = Kebutuhan panas fluida kJ/s mf = Laju aliran fluida m3/jam ρf = Massa jenis fluida kg/m3 = 1,2 kg/m3 cp,f = Kalor jenis fluida kJ/kgºC ΔT = Perbedaan temperatur fluida ºC b. Perhitungan laju aliran fluida ṁf = 2 dimana ṁf = Laju aliran massa fluida kg/s Q = Kebutuhan panas fluida kJ/s hfg = Entalpi penguapan fluida kJ/kg c. Perhitungan laju perpindahan panas aktual Qakt = Cc x Th2 – Th1 3 Atau Qakt = Ch x Tc2 – Tc1 4 dimana Qakt = Laju perpindahan panas aktual W Cc = Laju kapasitas panas udara W/ºC Ch = Laju kapasitas panas steam W/ºC Th1 = Temperatur steam masuk mesin steam heater ºC Th2 = Temperatur steam keluar mesin steam heater ºC Tc1 = Temperatur udara masuk mesin steam heater ºC Tc2 = Temperatur udara keluar mesin steam heater ºC d. Perhitungan laju perpindahan panas maksimal Qmaks = Cmin x Th1 – Tc1 5 dimana Qmaks = Laju perpindahan panas aktual W Cmin = Laju kapasitas panas udara W/ºC Th1 = Temperatur steam masuk mesin steam heater ºC Tc1 = Temperatur udara masuk mesin steam heater ºC e. Perhitungan laju kapasitas panas Ch = ṁh x Cp,h 6 atau Cc = ṁc x Cp,c 7 dimana Ch = Laju kapasitas panas steam W/ºC Cc = Laju kapasitas panas udara W/ºC ṁh = Laju aliran massa steam kg/s ṁc = Laju aliran massa udara kg/s f. Perhitungan Efisiensi η = x 100% 8 dimana η = Efisiensi mesin steam heater % e-ISSN 2686-3545 p-ISSN 2656-6664 Research Paper Vol 2, No 2, Tahun 2020 3 Metode Penelitian Langkah-Langkah Penelitian Langkah-langkah yang dilakukan pada penelitian ini adalah sebagai berikut 1. Mengidentifikasi masalah dan melakukan tinjauan pustaka untuk menentukan landasan teori yang mendukung penelitian ini. 2. Mengumpulkan data penelitian meliputi data tekanan kerja steam mesin steam heater; temperatur steam; dan moisture kernel. 3. Menghitung nilai efisiensi kerja mesin steam heater 4. Melakukan pengaturan penyaluran input steam dari BPV yang didistribusikan ke mesin steam heater sesuai perhitungan efisiensi kerja. 5. Membandingkan kadar air hasil kernel produksi sebelum dan sesudah pengaturan penyaluran input steam sesuai perhitungan efisiensi kerja mesin steam heater. 6. Menganalisis data. 7. Menarik kesimpulan. Alat dan Bahan Peralatan dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut a. Mesin steam heater digunakan sebagai objek penelitian. b. Thermolaser digunakan untuk mengukur temperatur fluida steam dan udara di mesin steam heater. c. Pressure gauge digunakan untuk mengukur tekanan kerja steam mesin steam heater. d. Temperature gauge digunakan untuk mengukur temperatur udara panas ke kernel drier. e. Laporan harian laboratorium pabrik digunakan untuk mengetahui nilai moisture kernel produksi harian. 4 Pembahasan Mesin steam heater yang ada di Pabrik Kelapa Sawit Bumi Palma terdiri dari mesin steam heater atas dan mesin steam heater bawah. Mesin steam heater atas memberikan panas berupa udara panas untuk mengeringkan kernel yang masuk ke bagian deck atas kernel drier, sedangkan mesin steam heater bawah mengalirkan udara panas masuk ke bagian deck bawah kernel drier. Arah pergerakan kernel masuk dari conveyor kernel inlet yang berada di deck atas kemudian diberi udara panas melalui mesin steam heater atas, selanjutnya kernel menuju deck bawah yang dibawa melalui conveyor untuk menuju keluar kernel drier. Hasil Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan pada Bulan Maret-April 2019 di PKS Bumi Palma. Data diambil setiap hari kerja. Jenis data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder. Data primer meliputi data temperatur dan tekanan kerja mesin steam heater, sedangkan data sekunder yang diperoleh dari arsip pabrik berupa kadar air kernel produksi. Data pada Bulan Maret 2019 menyatakan data sebelum dilakukan pengaturan penyaluran input steam dari BPV ke mesin steam heater. Data pada Bulan April 2019 menyatakan data setelah dilakukan pengaturan penyaluran input steam dari BPV ke mesin steam heater. Pengaturan ini akan berpengaruh pada tekanan kerja dan temperatur kerja mesin steam heater. Beberapa data yang diperoleh dari pengukuran langsung diantaranya adalah 1. Temperatur udara yang masuk ke mesin steam heater berkisar 30˚C, baik mesin steam heater atas maupun mesin steam heater bawah. 2. Temperatur udara keluar mesin steam heater atas berkisar pada 83˚C dan dari mesin steam heater bawah berkisar pada 93˚C. Temperatur udara ini merupakan temperatur udara masuk ke kernel drier untuk mengeringkan kernel produksi. 3. Temperatur steam rata-rata dari BPV yang masuk pada Bulan Maret 2019 ke mesin steam heater berkisar pada 118˚C 2,6 bar dan 119-120˚C 2,8 dan 3 bar. 4. Temperatur steam rata-rata dari BPV yang masuk pada Bulan April 2019 ke mesin steam heater berkisar pada 117˚C 2,6 bar dan 118-119˚C 2,8 dan 3 bar. 5. Temperatur steam yang keluar dari mesin steam heater mengalami kenaikan rata-rata sekitar 0,2 – 1,1˚C. 6. Tekanan kerja mesin steam heater pada Bulan Maret 2019 adalah berkisar 2,4-3,0 bar untuk mesin steam heater atas dan 2,6-3,0 bar untuk mesin steam heater bawah. 7. Tekanan kerja mesin steam heater pada Bulan April 2019 adalah berkisar 2,6-3,0 bar untuk mesin steam heater atas dan 2,5-3,0 bar untuk mesin steam heater bawah. Perhitungan Efisiensi Kerja Mesin Steam Heater Perhitungan efisiensi kerja mesin steam heater dipengaruhi oleh perhitungan kebutuhan panas yang dibedakan berdasarkan fasa fluida steam atau udara yang menuju ke mesin steam heater e-ISSN 2686-3545 p-ISSN 2656-6664 Research Paper Vol 2, No 2, Tahun 2020 serta laju panas aktual dan laju panas maksimal. Perhitungan kebutuhan panas dihitung berdasarkan aktual data nilai temperatur dan tekanan kerja steam di mesin steam heater sesuai data di pabrik. Parameter yang diketahui untuk menghitung efisiensi kerja mesin steam heater diantaranya adalah Laju aliran udara mc= m3/jam Laju aliran steam mh= m3/jam Entalpi penguapan steam mesin steam heater atas hfg= 2174,42 kJ/kg Entalpi penguapan steam mesin steam heater bawah hfg= 2170,90 kJ/kg Massa jenis udara ρu= 1,2 kg/m3 Kalor jenis udara Cp,c= 1,0035 kJ/kgºC Massa jenis steam ρs= 0,6 kg/m3 Kalor jenis steam Cp,h= 1,86 kJ/kgºC Temperatur udara masuk mesin steam heater atas Tc1= 30ºC Temperatur udara keluar mesin steam heater atsa Tc2= 83ºC Temperatur steam masuk mesin steam heater atas Th1= 113,9ºC Temperatur steam keluar mesin steam heater atas Th2= 119,4ºC Temperatur udara masuk mesin steam heater bawah Tc1= 30ºC Temperatur udara keluar mesin steam heater bawah Tc2= 93ºC Temperatur steam masuk mesin steam heater bawah Th1= 115,1ºC Temperatur steam keluar mesin steam heater bawah Th2= 119,6ºC a. Perhitungan kebutuhan panas udara mesin steam heater atas Q = m x c x ΔT= mf x ρu x cp,c x ΔT= 351,22 kJ/s b. Perhitungan laju aliran udara mesin steam heater atas ṁc = = 0,161 kg/s c. Perhitungan kebutuhan panas steam mesin steam heater atas Q = m x c x ΔT= mf x ρu x cp,h x ΔT= 17,61 kJ/s d. Perhitungan laju aliran steam mesin steam heater atas ṁh = = 0,008 kg/s e. Perhitungan laju kapasitas panas steam Ch = ṁh x Cp,h = 0,014 kW/ºC f. Perhitungan laju kapasitas panas udara Cc = ṁc x Cp,c = 0,162 kW/ºC g. Perhitungan laju kapasitas maksimum Cmin = nilai terkecil diantara Ch dan Cc Qmaks = Cmin x Th1 – Tc1 = 1,18 kW h. Perhitungan laju kapasitas aktual Qakt = Cc x Th2 – Th1 = 0,89 kW i. Perhitungan efisiensi kerja mesin steam heater atas η = x 100%= 75,42% j. Perhitungan kebutuhan panas udara mesin steam heater bawah Q = m x c x ΔT= mf x ρu x cp,c x ΔT= 421,47 kJ/s k. Perhitungan laju aliran udara mesin steam heater bawah ṁc = = 0,194 kg/s l. Perhitungan kebutuhan panas steam mesin steam heater bawah Q = m x c x ΔT= mf x ρs x cp,h x ΔT= 14,41 kJ/s m. Perhitungan laju aliran steam mesin steam heater bawah ṁh = = 0,007 kg/s n. Perhitungan laju kapasitas panas steam Ch = ṁh x Cp,h = 0,013 kW/ºC o. Perhitungan laju kapasitas panas udara Cc = ṁc x Cp,c = 0,195 kW/ºC p. Perhitungan laju kapasitas maksimum Cmin = nilai terkecil diantara Ch dan Cc Qmaks = Cmin x Th1 – Tc1 = 1,12 kW q. Perhitungan laju kapasitas aktual Qakt = Cc x Th2 – Th1 = 0,87 kW r. Perhitungan efisiensi kerja mesin steam heater bawah η = x 100%= 77,67% Nilai efisiensi kerja mesin steam heater dinyatakan sebagai performa mesin steam heater dalam mendistribusikan panas yang berasal dari input steam pada mesin steam heater untuk mengkonversi steam tersebut menjadi udara panas yang berrtujuan e-ISSN 2686-3545 p-ISSN 2656-6664 Research Paper Vol 2, No 2, Tahun 2020 mengeringkan kernel di kernel dryer. Efisiensi kerja mesin steam heater dihitung berdasarkan kebutuhan panas Qaktual dan kebutuhan steam aktual dalam keadaan ideal atau terhadap nilai kebutuhan panas maksimal Qmaksimal. Dari hasil perhitungan didapat bahwa efisiensi kerja mesin steam heater atas dan bawah memiliki nilai persentase yang berbeda yaitu 75,42% untuk mesin steam heater atas dan 77,67% untuk mesin steam heater bawah. Perbedaan tersebut ditentukan dari perbedaan tekanan kerja steam pada masing-msing mesin heater karena dari data aktual peninjauan pressure gauge yang diperoleh di pabrik, mesin heater bawah memiliki nilai tekanan kerja yang lebih besar daripada mesin heater atas. Ditinjau dari perbedaan masing-masing nilai efisiensi kerja mesin tersebut pula, mesin steam heater bawah lebih efisisen daripada mesin steam heater atas dalam melakukan kerja untuk mengkonversi steam menjadi udara panas yang bertujuan dalam proses pengeringan kernel di kernel drier. Hal tersebut pula dapat dilihat dari tekanan kerja steam, karena tekanan kerja steam memengaruhi perhitungan nilai efisiensi. Pada mesin steam heater bawah memiliki nilai tekanan kerja steam rata-rata 2,85 bar, sedangkan pada mesin steam heater atas 2,7 bar. Faktor Pengaruh Laju Perpindahan Panas Heat Transfer Faktor yang mempengaruhi laju perpindahan panas heat transfer di mesin steam heater dipengaruhi oleh 2 dua faktor yaitu 1. Lapisan penghambat, merupakan lapisan-lapisan solid yang ada di jalur heating coils mesin steam heater. Lapisan penghambat ditunjukkan sesuai Gambar 1. Gambar 1. Lapisan Penghambat Coils Mesin Steam Heater 2. Minimnya pengoperasian steam trap yang mengakibatkan masih adanya kondensat yang tertinggal didalam heating coils, sehingga efek yang ditimbulkan dapat menyebabkan steam basah, temperatur udara panas yang dikeluarkan dari mesin steam heater rendah, dan menyebabkan kerusakan di jalur heating coils mesin steam heater maupun pada rangkaian steam trap tersebut. Hubungan Tekanan Kerja Steam terhadap Kadar Air Kernel Produksi Tekanan kerja steam merupakan suatu faktor nilai data yang menentukan performa atau efisiensi kerja mesin steam heater untuk menghantarkan panas yang berasal dari steam agar dikonversikan steam tersebut menjadi udara panas untuk didistribusikan atau dialirkan ke kernel drier guna mengeringkan kernel mengurangi kadar air kernel. Kadar air kernel produksi pada Bulan Maret 2019 ditunjukkan pada Tabel 1 dan kadar air kernel produksi pada bulan April 2019 ditunjukkan pada Tabel 2. Tabel 1. Kadar Air Kernel Produksi Maret 2019 e-ISSN 2686-3545 p-ISSN 2656-6664 Research Paper Vol 2, No 2, Tahun 2020 Pada Tabel 1, terlihat bahwa kadar air kernel produksi berkisar antara 5,361 - 8,703 %. Dari 26 data tersebut terdapat 13 data ditandai warna merah yang sudah sesuai dengan parameter standar keberhasilan kadar air kernel produksi yaitu pada rentang 6-7%. Artinya, 50% data sesuai dengan standar. Pada tabel 2 yaitu kadar air kernel produksi di bulan April 2019 menunjukkan bahwa kadar air kernel produksi berkisar antara 5,368 - 8,419%. Dari 23 data tersebut terdapat 13 data ditandai warna merah yang sudah sesuai dengan parameter standar keberhasilan kadar air kernel produksi yaitu pada rentang 6-7%. Artinya, 56,5% data sesuai dengan standar. Tekanan kerja steam yang relatif lebih tinggi menghasilkan kadar air kernel produksi yang cenderung lebih rendah. Dari tabel tersebut terlihat bahwa pengaturan bukaan valve yang tepat untuk menghasilkan kadar air kernel yang sesuai standar yakni berada di tekanan kerja steam 2,8-3,0 bar. Tabel 2. Kadar Air Kernel Produksi April 2019 5 Kesimpulan dan Saran Kesimpulan Berdasarkan pembahasan hasil pengolahan data yang telah dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa 1 Efisiensi kerja mesin steam heater di PKS Bumi Palma memiliki nilai 75,42% untuk mesin steam heater atas dan 77,67% untuk mesin steam heater bawah. 2 Hubungan antara tekanan kerja steam mesin steam heater terhadap kadar air kernel sebelum dilakukan pengaturan penyaluran input steam dari BPV ke mesin steam heater periode Maret 2019 memiliki persentase kadar air kernel yang sesuai nilai standarnya sebesar 50%, sementara hubungan tekanan kerja steam terhadap moisture kernel setelah dilakukan pengaturan penyaluran input steam dari BPV ke mesin steam heater periode April 2019 memiliki persentase moisture kernel yang sesuai nilai standarnya sebesar 56,5% yang artinya terdapat peningkatan nilai kadar air kernel produksi yang sesaui standar sebesar 6,5%. 3 Faktor-faktor yang memengaruhi laju heat transfer di mesin steam heater terdiri dari adanya lapisan penghambat berupa lapisan kondensat, lapisan kerak, dan debu; dan minimnya pengoperasian steam trap di rangkaian mesin steam heater sehingga dapat mengakibatkan masih adanya kondensat yang tertinggal didalam coils. Saran Dari penelitian ini dapat diberikan beberapa saran sebagai berikut 1 Distribusi steam dari boiler ke masing-masing mesin heater yang ditinjau mengenai tekanan kerja steam disarankan berada di jangkauan nilai tekanan kerja steam sebasar 2,7-3,0 bar tujuannya agar nilai efisiensi kerja mesin steam heater terjaga sesuai hasil perhitungan serta parameter kernel produksi berupa moisture kernel juga tercapai sesuai nilai standarnya yakni 6-7%. 2 Pengoperasian/penggunaan steam trap harus selalu diperhatikan dan dilakukan sesuai instruksi kerja guna mencegah adanya kondensat di jalur coils yang efeknya dapat memengaruhi penurunan laju heat transfer pada mesin steam heater. 3 Hubungan tekanan kerja steam terhadap kadar air kernel produksi sebaiknya dibandingkan melalui tekanan kerja yang diatur pada valve inlet BPV ke stasiun nut dan kernel terkhusus lagi yang menuju ke mesin steam heater. Ucapan terima kasih Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu dalam penelitian ini, khususnya PT Smart Tbk Pabrik Kelapa Sawit Bumi Palma. e-ISSN 2686-3545 p-ISSN 2656-6664 Research Paper Vol 2, No 2, Tahun 2020 Referensi SMART. 2013. Standar Operasional Prosedur. Jakarta PT. SMART Tbk. Sudrajat, J. 2017. Analisis Kinerja Heat Exchanger Shell & Tube Pada Sistem Cog Booster Di Integrated Steel Mill Krakatau. Jurnal Teknik Mesin, 63, 174. Luthfi, Arif Burhanudin; Santosa, T. H. A. T. 2017. Perancangan Heater Sebagai Elemen Pemanas Untuk Mengubah Kualitas Uap Refrigeran Pada Alat Uji Pengukuran Koefisien Perpindahan Kalor Evaporasi Dengan Refrigeran R-134a. Jurnal Teknik Mesin, 1–8. Moran, Michael J.; Shapiro, Howard N.; Munson, Bruce R.;DeWitt, D. P. 2003. Introduction to Thermal Systems Engineering Thermodynamics, Fluid Mechanics, and Heat Transfer. New York John Wiley & Sons, Inc. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this SudrajatPenggunaan heat exchanger pada sistem COG booster bertujuan untuk mendinginkan temperatur oli yang akan digunakan sebagai pelumasan dan pendinginan bearing. Semakin lama heat exchanger digunakan akan menyebabkan terjadinya fouling pengotoran di bagian dalam heat exchanger. Semakin besar fouling yang terjadi akan menyebabkan terjadi penurunan kinerja heat exchanger seperti besarnya laju perpindahan panas aktual dan efektivitas. Oleh karena itu dilakukan analisis heat exchanger untuk mengetahui pengaruh fouling terhadap laju perpindahan panas aktual dan efektivitas heat exchanger dengan rentang waktu 1 tahun setelah booster beroperasi yang dibagi menjadi 2 periode. Analisis dilakukan dengan membuat perhitungan parameter-parameter yang dibutuhkan. Dari hasil perhitungan dan analisis, ditunjukan bahwa terjadi penurunan pada laju perpindahan panasnya hingga sebesar 0,411 kW atau 19,45%, setara dengan energi yang dihasilkan dari penggunaan solar sejumlah 0,036 liter selama satu jam. Fouling yang terjadi mengalami kenaikan hingga sebesar 0,561 Sedangkan efektivitasnya mengalami penurunan sebesar 3,7%.Perancangan Heater Sebagai Elemen Pemanas Untuk Mengubah Kualitas Uap Refrigeran Pada Alat Uji Pengukuran Koefisien Perpindahan Kalor Evaporasi Dengan Refrigeran R-134aT H A SantosaSantosa, T. H. A. T. 2017. Perancangan Heater Sebagai Elemen Pemanas Untuk Mengubah Kualitas Uap Refrigeran Pada Alat Uji Pengukuran Koefisien Perpindahan Kalor Evaporasi Dengan Refrigeran R-134a. Jurnal Teknik Mesin, 1-8.UntukAnda yang masih awam tentang alat ini, informasi berikut akan membahas bagaiman cara kerja jet steam saat digunakan untuk membersihkan komponen AC. Selamat datang di PT Bina Indojaya [email protected] WA: 088298294148 +62216249845 +62216249846 Mengubah Tekanan Air Mesin jet steam dapat mengubah air biasa menjadi air bertekanan tinggi
Ditulis Oleh Hyprowira Diterbitkan pada 09 March 2020 Dimodifikasi terakhir pada 09 March 2020 Alat produksi uap ini dikenal di bidang teknik industrial dengan nama steam generator machine. Mesin ini memiliki prinsip produksi uap dengan rancangan mesin untuk bekerja dengan bahan bakar tertentu, memanfaatkan force draft fans dan primary air fans untuk proses pembakaran, dan feedwater yang berasal dari pompa boiler feed. Nantinya, prose pembakaran ini akan menghasilkan flue gas yang akan keluar melalui pollution control equipment dan fly ash akan dikeluarkan oleh ash handling equipment. Pada dasarnya mesin steam generator ini memanfaatkan energi panas thermal dalam produksi uapnya, dan banyak dipelajari oleh mereka yang terlibat atau bekerja di industri-industri yang beberapa di antaranya termasuk perminyakan dan pertambangan. Berikut penjelasan lebih jauh. Steam generator machine atau dikenal juga dengan sebutan boiler ini memiliki fungsi untuk memproduksi uap steam untuk menggerakkan sistem turbin. Penting untuk mengetahui fungsi steam generator machine lebih jauh berikut komponennya, terutama jika Anda bekerja di pabrik yang menggunakan mesin produksi uap ini. Mengingat alat ini termasuk alat yang paling umum dan sering digunakan pada proses produksi industrial. Fungsi utama mesin steam generator ini digunakan untuk menjaga suhu dalam kolom destilasi minyak bumi. Itu sebabnya alat ini juga kerap dijumpai pada kilang-kilang minyak. Selain itu mesin ini juga memiliki fungsi lain yakni membantu evaporasi pada evaporator. Dengan menggunakan bahan bakar seperti batu bara, bahan bakar minyak, atau gas steam generator machine ini beroperasi. Komponen-komponen penting pada steam generator machine ini ada furnance atau tungku perapian, steam drum, superheater, air heater, dust collector atau pengumpul debu, pengatur pembuangan gas bekas, katup pengaman atau valve safety, sight glass atau gelas penduga, dan pembuangan air ketel. Semua komponen ini wajib Anda pelajari lebih lanjut untuk membantu pengoperasian yang tepat. Cara Kerja Steam Generator Machine Sebagai bagian dari teknologi industrial, steam generator machine ini memproduksi uap atau dikenal juga dengan proses penguapan. Proses penguapan ini terjadi pada boiler drum. Hasil dari proses penguapan ini harus memenuhi standar tekanan, suhu serta unsur-unsur kimia untuk menjaga kualitas penguapan. Selain kualitas, ini kuantitas aliran atau flow yang dihitung dalam ton/jam harus dipastikan sesuai dengan flow yang dibutuhkan oleh turbin pada saat tertentu. Baik dalam saat hot, warm, atau cold flow ini harus diatur kuantitasnya menyesuaikan dengan kondisi turbin untuk dapat menghasilkan energi listrik. Pada umumnya, flow pada steam generator machine dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu aliran uap dan aliran air. Perhatikan Keamanan Penggunaan Agar dapat mengoperasikan steam generator machine dengan optimal, keamanan saat penggunaan juga perlu diperhatikan. Cara pertama untuk menjaga keamanan operasional adalah dengan menjaga kontrol tekanan mesin. Karena tekanan dihasilkan oleh proses penguapan air setelah melalui sistem pembakaran, keseimbangan antara produksi uap boiler dan konsumsi turbin harus dijaga. Karena keseimbangan keduanya akan menjamin tekanan pada mesin lebih stabil. Untuk mendapatkan nilai seimbang antara produksi uap boiler dan konsumsi turbin, maka perlu ada kontrol bahan bakar pada uap boiler. Selain mengontrol tekanan, hal berikutnya yang harus diperhatikan adalah mengontrol suhu. Terutama suhu main steam dan suhu reheat steam. Temperatur main steam ini dapat dikontrol dengan proses spray atau juga dikenal dengan proses attemperator, bersamaan dengan pembukaan SH flow gas damper. Sementara kontrol temperatur reheat steam dilakukan dengan menggunakan TCV 3A/3B dengan mengambil air yang terdapat pada salah satu sudut pompa SU BFP atau BFPT. FA-SA, salah satu produsen yang terkenal dengan produksi alat-alat pembersih bertekanan tinggi ini juga memproduksi steam generator machine. Produsen asal Italia ini sudah bergerak di dalam industri ini selama dua puluh tahun dan memiliki daftar panjang review kualitas dan kepercayaan konsumen yang menggunakan alat-alat produksinya. Terdapat lebih dari dua ratus jenis alat yang diproduksi oleh FA-SA termasuk steam generator machine yang Anda butuhkan dalam operasional pabrik atau yang lain. Untuk mendapatkan produk ini, Anda dapat menghubungi Hyprowira sebagai salah satu distributor resmi dari FA-SA di Indonesia, atau klik di sini untuk diarahkan ke laman produk.CARAKERJA BOILER - Scribd. CARA KERJA BOILER Boiler pada intinya adalah alat pemanas cairan apa belum kalau tidak terbakar photo sel ini akan mematikan semua mesin bolier agar . JENIS-JENIS BOILER | Rina Eka - Academia.edu. Menjelaskan tentang definisi fire tube boiler, prinsip kerja dan jenis-jenisnya. 2. . superheater inilah yang akan
Mesinsteam air high pressure cleaner yang banyak beredar saat ini memiliki banyak tipe dan model (bentuk). Oleh karena itu, pilihlah yang memiliki tekanan air bisa mencapai 40 psi. Tekanan air tersebut dapat membersihkan berbagai macam kotoran seperti lumpur, noda lengket, debu, dan lain-lain. 2. Objek yang akan Dibersihkan.
Kgsteam per hour per square meter. Kg steam per hour per cubic meter. Horse Power (Lb/hr = HP x 34.5) Prinsip kerja boiler selanjutnya yang perlu diketahui adalah "Heat transfer" atau cara transfer panas. Ada 3 jenis heat transfer yang terjadi dalam boiler, yaitu: (1) Radiation (2) Conduction, dan (3) Convection. Radiation.Strukturboiler gas industri | Biomassa ketel industrial boiler for sale Cara kerja : Sistem Pembangkit Uap: TIPE-TIPE BOILER K2512047 Mar 25, 2015 · Cara kerjanya adalah steam yang Cara kerjanya adalah steam yang dihasilkan boiler ini dapat Pengertian siklus carnot dan efisiensi mesin bagian dan fungsi fire tube boiler
Berikutini akan dijelaskan bagaimana cara kerja atau prinsip kerja dari once through boiler : Fungsi dan Cara Kerja Boiler Beserta Komponen Boiler. Pada bagian awal air masuk dari bagian bawah pipa dan menuju kedalam pipa kecil yang disusun berkeliling membentuk lingkaran. Agar boiler dapat menghasilkan uap maka diperlukannya proses untuk